SYAMSUL ARIFIN

Peringatan hari ulang tahun (HUT) Republik Indonesia yang ke 75 yang akan diselenggarakan pada 17 Agustus 2020 akan sangat  berbeda dengan tahun sebelumnya. Hal ini karena  Indonesia tengah berjuang melawan pandemi virus corona yang juga melanda seluruh dunia. Pemerintah melalui Mensesneg menyampaikan bahwa untuk menyambut Hari Kemerdekaan RI ke-75 diharapkan tetap meriah, masyarakat dipersilakan menggelar lomba seperti biasa. Hanya saja, semua kegiatan perlombaan tersebut tetap sesuai dengan protokol kesehatan di tengah pandemi COVID-19.

Penerapkan protokol kesehatan  saat kegiatan perlombaan tersebut seperti melakukan pengecekan suhu tubuh, menjaga jarak, memakai masker dan memasang tempat pencuci tangan yang dilengkapi air dan sabun.Hal lain yang juga sering lupa diperhatikan saat perlombaan  adalah  menggunakan mikrofon sering masker dibuka,  memaksakan berpartisipasi meskipun badan sedang kurang fit, saling meminjam barang/peralatan, tidak membawa masker cadangan, bersalaman.

Oleh karena penerapan protokol kesehatan terkadang lupa atau tidak dapat dijalankan dengan baik, maka pembatasan jumlah orang dalam pelaksanaan upacara bendera dan atau lomba-lomba yang diadakan adalah hal yang mutlak menjadi perhatian. Hal ini karena kegiatan yang berpotensi menimbulkan kerumunan massa akan menyebabkan tingkat transmisi Covid-19 menjadi tinggi. Michael Greger menuliskan studi awal dari Jepang dalam bukunya yang berjudul How to Survive a Pandemic  menyebut bahwa pembatalan acara dan berkumpul dapat membantu memperlambat penyebaran Covid-19 sebesar 35 persen.

Disamping pembatasan tersebut juga diharapkan masyarakat pun harus lebih kreatif mencari ide dan membuat lomba  dengan mempertimbangkan berbagai protokol kesehatan. Perlombaan tersebut bisa didesain dilakukan secara virtual.Jika tetap dilaksanakan secara non virtual maka konsep yang wajib diperhatikan adalah lomba yang diadakan menghindari penggunaan daerah wajah (mata, hidung, mulut) dan kontak fisik. Materi lomba  seyogyanya menjadi media promosi pencegahan covid-19, seperti lomba teka-teki silang tentang covid-19, lomba cuci tangan pakai sabun yang benar, lomba membuat masker dengan motif kearifan lokal, lomba memakai masker yang benar, lomba melepas masker yang benar, bahkan lomba desa tangguh Covid-19 antar Kecamatan/kabupaten/ Provinsi. []

Prof. Dr. dr. Syamsul Arifin adalah Guru Besar Fakultas Kedokteran ULM dan anggota Tim Pakar Percepatan Penanganan COVID-19 ULM