Profesor Syamsul Arifin

Prof. Dr.dr. Syamsul Arifin

Berita tentang banyaknya orang yang akhir-akhir ini  terpapar Covid-19, menimbulkan kebingungan dari masyarakat karena sebagian dari mereka yang terpapar sudah mengikuti anjuran pemerintah untuk memakai masker. Di saat kepatuhan masyarakat sudah meningkat terhadap penggunaan masker yang terstandar, justru yang sering terabaikan adalah untuk cuci tangan. Hal ini penting karena kita tidak bisa menjamin tangan kita tidak menyentuh wajah atau masker tersebut? 

Sebuah penelitian tahun 2016 dari New South Wales, Australia, menyebutkan orang-orang menyentuh wajah mereka sekitar 23 kali dalam satu jam. Hampir setengah dari sentuhan wajah melibatkan mulut, hidung, atau mata yang notabennya menjadi jalur termudah bagi virus dan bakteri memasuki tubuh.

Penyakit saluran pernapasan seperti COVID-19 yang disebabkan coronavirus menyebar ketika percikan dahak yang mengandung virus masuk ke dalam tubuh melalui mata, hidung, atau tenggorokan. Akan tetapi, yang paling sering terjadi adalah melalui tangan. Penyebaran virus dari satu orang ke orang lain paling sering terjadi melalui tangan.

Selama pandemik global terjadi, salah satu cara paling mudah, penting dan tanpa biaya untuk mencegah penyebaran virus adalah dengan rutin cuci tangan pakai sabun dan air. Mencuci tangan mungkin terlihat cukup mudah, tetapi kenyataannya hanya 5% orang  benar-benar memahami mencuci tangan yang baik dan benar.

Untuk itu pemahaman cuci tangan sangat perlu dikampanyekan terlebih dalam rangka memperingati hari cuci tangan pakai sabun sedunia pada tanggal 15 Oktober nanti. Kampanye Cuci Tangan Pakai Sabun sedunia adalah upaya memobilisasi jutaan orang diseluruh dunia untuk mencuci tangan mereka dengan sabun

Menurut WHO cuci tangan adalah suatu prosedur/ tindakan membersihkan tangan dengan menggunakan sabun dan air yang mengalir atau Hand rub dengan antiseptik (berbasis alkohol). Agar cuci tangan dapat memberikan perlindungan maksimal terhadap transmisi Covid-19, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu:

A. Saat

Dalam upaya pencegahan COVID-19, pastikan cuci tangan di waktu-waktu berikut:

  1. Setelah membuang ingus, setelah batuk atau setelah bersin
  2. Setelah berkunjung dari tempat umum, seperti kendaraan umum, pasar atau tempat ibadah
  3. Setelah menyentuh barang di luar rumah termasuk uang
  4. Sebelum, saat dan sesudah merawat orang sakit
  5. Sebelum dan sesudah makan
  6. Setelah menggunakan toilet
  7. Setelah membuang sampah
  8. Setelah mengganti popok bayi atau membantu anak menggunakan toilet
  9. Ketika tangan kotor

B. Teknik

Untuk menghilangkan semua jejak virus di tangan, gosokan dan bilasan singkat saja tidak cukup. Teknik cuci tangan yang efektif pada prinsipnya meliputi:

  1. Basahi tangan seluruhnya dengan air bersih mengalir
  2. Tuangkan sabun ke seluruh bagian tangan
  3. Gosok sabun ke telapak tangan, punggung tangan, dan sela-sela jari.
  4. Bilas tangan dengan air bersih mengalir
  5. Keringkan tangan

Mencuci tangan dengan sabun dalam kondisi air mengalir dapat menurunkan risiko terkena penyakit  bakterial sebesar 50%. Dapat menggunakan sabun yang mengandung bahan kimia seperti alkohol dan klorin yang ampuh membunuh bakteri

C. Bahan

Mencuci tangan menggunakan air yang mengalir memang bisa saja dilakukan, namun air tidak cukup untuk menghilangkan virus yang menempel. Air tidak cukup kuat untuk memisahkan virus yang lengket dengan permukaan kulit. Lain halnya dengan air sabun. Sabun mengandung sejenis lemak yang disebut sebagai amphiphiles.

Virus korona baru telah terbukti mematikan, tetapi juga bisa dikalahkan dengan sesuatu yang sederhana seperti busa sabun. Dalam animasi ini, Health Matters menjelaskan bagaimana mencuci tangan dengan sabun dapat membunuh virus corona dan mengapa itu merupakan pertahanan terbaik melawan penyebaran COVID-19. Sabun dapat menggangu lapisan lemak dalam kulit virus dan menghilangkan virus dari permukaan setelah dibilas dengan air.

Produk antiseptik  yang hampir semuanya berbasis alkohol mengandung larutan etanol tinggi, antara 60%-80%. Kandungan tersebut membunuh virus dengan cara yang sama dengan sabun. Akan tetapi, sabun lebih baik untuk digunakan membunuh virus, karena cara kerjanya yang lebih efektif.

D. Lama

Lama waktu yang diperlukan agar bersih dari sebagian besar virus maka  mencuci tangan setidaknya selama 20-30 detik. Cara mudah memperhitungkan durasinya, nyanyikan lagu ‘Selamat Ulang Tahun’ sebanyak dua kali.

Molekul sabun membutuhkan waktu untuk bereaksi dengan selubung virus dan memecahnya. Tetapi ini tidak segera terjadi, untuk itu diperlukan  waktu untuk menghasilkan busa yang bagus dan menutupi semua bagian tangan Anda. Itu membutuhkan  waktu minimal  20 detik.

E. Kondisi Tangan setelah cuci tangan

Kondisi tangan yang basah menyebar 1000 kali lebih banyak daripada tangan yang kering. Karena itulah, sangat penting buat kamu untuk mengeringkan tangan dengan tisu sekali pakai setelah mencuci tangan.

Dengan melakukan cuci tangan pakai sabun yang baik dan benar, maka minimal dapat menurunkan risiko penularan terhadap Covid-19 sekitar 35%. Dan semakin sempurna lagi jika diikuti dengan penggunaan masker dan jaga jarak minimal 1,5 meter.

Prof. Dr. dr. Syamsul Arifin adalah Guru Besar Ilmu Kesehatan dan anggota Tim Pakar Covid-19 ULM